Lembar Jawaban komputer adalah formulir isian berupa kertas yang akan diolah dengan menggunakan perangkat komputer dan pemindai. Di Indonesia lembar jawaban komputer atau yang biasa disingkat LJK ini digunakan dalam ujian yang berbentuk pilihan ganda, seperti Ujian Nasional dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu lembar jawaban komputer juga digunakan untuk kuesioner dan formulir registrasi pendataan.
LJK juga terkadang disebut lembar kerja computer. Penamaan ini sebenarnya agak keliru karena sebagian orang akan menganggap bahwa lembar kerja komputer ini akan dikerjakan di dalam komputer. Padahal maksudnya adalah lembar jawaban komputer ini diperiksa menggunakan alat bantu atau perangkat lunak yang ada di komputer.
Ragam Jenis Lembar Jawaban Komputer
Form lembar jawaban komputer bermacam-macam, ada yang berupa form OMR, form DMR, atau form bebas tipe yang menggunakan teknologi terbaru berbasis SMR. Penggunaan Lembar jawaban komputer sebagai pengganti entri data secara manual dapat mempercepat pengolahan data.
Proses pengolahan data tersebut sangat ditentukan oleh kecepatan perangkat lunak yang digunakan. Form Lembar Jawaban komputer ini diisi dengan menggunakan pensil 2b yang dapat terbaca di dalam komputer.
Mengisi Lembar Jawaban Komputer
Dalam mengisi form lembar jawaban komputer anda harus berhati-hati dan teliti, karena jika salah cara mengisi, jawaban anda bisa jadi tidak terbaca di aplikasi komputer. Oleh karena itu, banyak sekolah yang sudah melatih siswanya dengan menggunakan lembar jawaban komputer ketika melaksanakan ujian akhir semester, agar pada saat ujian nasional siswa-siswa sudah terbiasa mengisi Lembar jawab komputer tersebut.
Untuk penyelenggara kegiatan atau peneliti, lembar jawaban komputer lebih optimal dan efisien jika dibandingkan dengan sistem lain seperti sistem pengisian ujian, registrasi, pendataan dengan sistem online dengan ratusan hingga jutaan peserta.
Dengan meggunakan sistem lembar jawaban komputer, penyelenggara kegiatan akan lebih optimal dan dapat menghemat kebutuhan penyediaan armada komputer. Pada sistem ini, penyelenggara kegiatan hanya membutuhkan 1 Lembar form isian jawaban komputer untuk satu responden atau peserta kegiatan. Sedangkan jika menggunakan sistem online, setidaknya harus tersedia satu komputer untuk satu peserta ujian atau responden. Tentu biayanya bisa lebih mahal.